Jum'at, 7 Februari 2020 KATA BAKU DAN TIDAK BAKU BACAAN Tema 7 SubTema 2 PB 2 "PERISTIWA MENJELANG DAN SESUDAH PEMBACAAN TEKS PROKLAMASI" (HALAMAN 91)
PERCOBAAN ES BATU (HALAMAN 88)
Percobaan Perubahan Wujud Zat
Tujuan
Mengamati Perubahan Wujud Benda
Alat dan Bahan
Es Batu
Mangkuk
Palu/martil
Cara Kerja
- Siapkan alat dan bahan.
- Pecahkan es hingga berukuran kecil-kecil.
- Letakkan beberapa potong es di mangkuk.
- Letakkan es tersebut di bawah panas terik matahari.
- Biarkan es selama lima menit.
- Amatilah perubahan pada es.
Kesimpulan:
Adanya perubahan suhu pemanasan dan pendinginan dapat mengakibatkan perubahan wujud benda. Pada saat zat menerima atau melepaskan kalor, maka zat tersebut akan mengalami perubahan wujud. Benda dapat mengalami perubahan wujud yaitu mencair karena adanya pemanasan.
Peristiwa perubahan wujud benda apdat menjadi benda cair karena adanya pemanasan disebut mencair. Contoh lain peristiwa mencair sebagai bentuk perubahan wujud benda karena kalor atau panas adalah sebagai berikut:
1. Mentega dipanaskan
2. Logam dipanaskan pada suhu tinggi.
3. Lilin dipanaskan.
KATA BAKU DAN TIDAK BAKU BACAAN "PERISTIWA
MENJELANG DAN SESUDAH PEMBACAAN TEKS PROKLAMASI" (HALAMAN 91)
Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi
Setelah mendengar berita Jepang menyerah kepada Sekutu, bangsa Indonesia mempersiapkan dirinya untuk merdeka. Perundingan-perundingan diadakan di antara para pemuda dengan tokoh-tokoh tua, maupun di antara para pemuda sendiri. Walaupun demikian, antara tokoh pemuda dan golongan tua sering terjadi perbedaan pendapat. Akibatnya, terjadilah “Peristiwa Rengasdengklok”. Pada tanggal 16 Agustus pukul 04.00 WIB, Bung Hatta dan Bung Karno beserta Ibu Fatmawati dan Guntur Soekarno Poetra dibawa pemuda ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh oleh Jepang. Tujuannya mendesak golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Setelah melalui perdebatan dan ditengahi Ahmad Soebardjo, menjelang malam hari, kedua tokoh, Bung Hatta dan Bung Karno, akhirnya kembali ke Jakarta. Rombongan Soekarno-Hatta sampai di Jakarta pada pukul 23.00 WIB. Soekarno dan Hatta setelah singgah di rumah masing masing, lalu bersama rombongan lainnya menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta (tempat Ahmad Soebardjo bekerja). Di tempat itu, mereka akan merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Perumusan sampai dengan penandatanganan teks Proklamasi Kemerdekaan baru selesai pada pukul 04.00 WIB dini hari pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada saat itu juga, disepakati bahwa teks Proklamasi akan dibacakan di halaman rumah Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta pada pukul 10.00 WIB.
Adapun peristiwa setelah dibacakannya teks Proklamasi Kemerdekaan sebagai berikut.
1. Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Peristiwa penting yang menunjukkan dukungan rakyat secara spontan terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain sebagai berikut.
Ayo Berlatih
Hari Merdeka
Tujuh belas agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka...
Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih di kandung badan
Kita tetap setia tetap setia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap setia
Membela negara kita
Makna Lagu Hari Merdeka
17 Agustus tahun 45 hari diproklamirkannya kemerdekaan indonesia ke seluruh dunia, sebuah jawaban tentang hari kemerdekaan kita warga negara indonesia telah menjadi nyata. Hari merdeka bagi nusa yakni kepulauan-kepulauan yang merupakan bagian dari indonesia. Hari merdeka bagi bangsa kita yakni semua warga negara indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku dan agama. Hari berdirinya bangsa indonesia. Sekali merdeka tetap merdeka, hari kemerdekaan ini bukanlah kemerdekaan yang sementara, sebuah simbol kebebasan dari penjajahan asing. Kita tetap setia mempertahankan Indonesia, dibutuhkan jiwa nasionalisme untuk mempertahankan kemerdekaan ini, tidak cukup jiwa nasionalisme saja tapi kita butuh juga sikap patriotisme untuk membela negara ini.
Setelah mendengar berita Jepang menyerah kepada Sekutu, bangsa Indonesia mempersiapkan dirinya untuk merdeka. Perundingan-perundingan diadakan di antara para pemuda dengan tokoh-tokoh tua, maupun di antara para pemuda sendiri. Walaupun demikian, antara tokoh pemuda dan golongan tua sering terjadi perbedaan pendapat. Akibatnya, terjadilah “Peristiwa Rengasdengklok”. Pada tanggal 16 Agustus pukul 04.00 WIB, Bung Hatta dan Bung Karno beserta Ibu Fatmawati dan Guntur Soekarno Poetra dibawa pemuda ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh oleh Jepang. Tujuannya mendesak golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Setelah melalui perdebatan dan ditengahi Ahmad Soebardjo, menjelang malam hari, kedua tokoh, Bung Hatta dan Bung Karno, akhirnya kembali ke Jakarta. Rombongan Soekarno-Hatta sampai di Jakarta pada pukul 23.00 WIB. Soekarno dan Hatta setelah singgah di rumah masing masing, lalu bersama rombongan lainnya menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta (tempat Ahmad Soebardjo bekerja). Di tempat itu, mereka akan merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Perumusan sampai dengan penandatanganan teks Proklamasi Kemerdekaan baru selesai pada pukul 04.00 WIB dini hari pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada saat itu juga, disepakati bahwa teks Proklamasi akan dibacakan di halaman rumah Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta pada pukul 10.00 WIB.
Adapun peristiwa setelah dibacakannya teks Proklamasi Kemerdekaan sebagai berikut.
1. Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
- Para pemuda menyebarkan berita Proklamasi melalui berbagai cara, antara lain menyebar pamflet, mengadakan pertemuan, dan menulis pada tembok-tembok.
- Wartawan Kantor Berita Domei (sekarang Kantor Berita Antara), Syahruddin berhasil menyelundupkan teks Proklamasi dan diterima oleh Kepala Bagian Radio, Waidan B. Palenewen. Teks Proklamasi tersebut kemudian diberikan kepada F. Wuz untuk segera disiarkan melalui radio.
- Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia juga disebarkan melalui beberapa surat kabar. Harian Soeara Asia di Surabaya adalah koran pertama yang menyiarkan berita Proklamasi.
- Pihak pemerintah Republik Indonesia juga menugaskan para gubernur yang telah dilantik pada tanggal 2 September 1945 untuk menyebarluaskan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di wilayahnya.
Peristiwa penting yang menunjukkan dukungan rakyat secara spontan terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain sebagai berikut.
- Rapat Raksasa di Lapangan lkada (Ikatan Atletik Djakarta) Jakarta pada tanggal 19 September 1945 menyambut kemerdekaan.
- Usaha menegakkan kedaulatan juga terjadi di berbagai daerah dengan adanya tindakan heroik di berbagai kota yang mendukung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Aceh, Bali, Palembang, Kalimantan, Bandung, Makassar, Lampung, Solo, Sumatra Selatan, dan Sumbawa
Ayo Berlatih
Ayo, temukan kosakata baku dan tidak baku pada bacaan yang berjudul “Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi”. Kemudian, carilah arti katanya di Kamus Besar Bahasa Indonesia, bertanya kepada guru atau berdiskusi.
LAGU HARI MERDEKA (HALAMAN 94)
Hari Merdeka
Tujuh belas agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka...
Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih di kandung badan
Kita tetap setia tetap setia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap setia
Membela negara kita
Makna Lagu Hari Merdeka
17 Agustus tahun 45 hari diproklamirkannya kemerdekaan indonesia ke seluruh dunia, sebuah jawaban tentang hari kemerdekaan kita warga negara indonesia telah menjadi nyata. Hari merdeka bagi nusa yakni kepulauan-kepulauan yang merupakan bagian dari indonesia. Hari merdeka bagi bangsa kita yakni semua warga negara indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku dan agama. Hari berdirinya bangsa indonesia. Sekali merdeka tetap merdeka, hari kemerdekaan ini bukanlah kemerdekaan yang sementara, sebuah simbol kebebasan dari penjajahan asing. Kita tetap setia mempertahankan Indonesia, dibutuhkan jiwa nasionalisme untuk mempertahankan kemerdekaan ini, tidak cukup jiwa nasionalisme saja tapi kita butuh juga sikap patriotisme untuk membela negara ini.
Makasih buuu
BalasHapusBu bisa tolong kasih soal...
BalasHapusibu bisa kasih soal
BalasHapus