Tema 7 Kelas 5 Subtema 1 Pb 3 KOSAKATA PADA BACAAN (HALAMAN 32)

KOSAKATA PADA BACAAN (HALAMAN 32)


Kosakata Baku dan Kosakata Serapan


KOSAKATA PADA BACAAN (HALAMAN 32)


PERISTIWA PERLAWANAN TERHADAP PORTUGIS (HALAMAN 34)


Peristiwa Perlawanan terhadap Portugis

Setelah Malaka dapat dikuasai oleh Portugis pada tahun 1511, terjadilah persaingan dagang antara pedagang-pedagang Portugis dan pedagang di Nusantara. Portugis ingin selalu menguasai perdagangan. Maka, terjadilah perlawanan-perlawanan terhadap Portugis. Perlawanan tersebut antara
lain sebagai berikut.
  • Sultan Ali Mughayat Syah (1514–1528) berhasil membebaskan Aceh  dari upaya penguasaan bangsa Portugis.
  • Sultan Alaudin Riayat Syah (1537–1568) berani menentang dan mengusir Portugis yang bersekutu dengan Johor.
  • Sultan Iskandar Muda (1607–1636).
Raja Kerajaan Aceh yang terkenal sangat gigih melawan Portugis adalah  Iskandar Muda. Pada tahun 1615 dan 1629, Iskandar Muda melakukan serangan terhadap Portugis di Malaka.


Pada awalnya, Portugis diterima dengan baik oleh raja setempat dan diizinkan mendirikan benteng. Namun, lama-kelamaan, rakyat Ternate mengadakan perlawanan karena Portugis serakah, ikut campur dalam pemerintahan, membenci agama rakyat Ternate, dan bersikap sewenangwenang.

Rakyat Ternate dipimpin oleh Sultan Hairun bersatu dengan Tidore melawan Portugis sehingga Portugis terdesak. Pada waktu terdesak, Portugis mendatangkan bantuan dari Malaka dipimpin oleh Antoni Galvo sehingga Portugis mampu bertahan di Maluku.

Pada tahun 1565, rakyat Ternate bangkit kembali di bawah pimpinan Sultan Hairun. Portugis berusaha menangkap Sultan Hairun, tetapi rakyat bangkit untuk melawan Portugis dan berhasil membebaskan Sultan Hairun dan tawanan lainnya. Akan tetapi, Portugis melakukan tindakan licik dengan mengajak Sultan Hairun berunding. Dalam perundingan, Sultan Hairun ditangkap dan dibunuh.


PERISTIWA PERLAWANAN TERHADAP PORTUGIS (HALAMAN 35)

1.  Alasan Ternate melakukan perlawanan

Ternate mengadakan perlawanan karena Portugis serakah, ikut campur dalam pemerintahan, membenci agama rakyat Ternate, dan bersikap sewenang-wenang.
Pemimpin rakyat Aceh dan Ternate yang melakukan perlawanan:

a. Aceh:
  1. Sultan Ali Mughayat Syah (1514–1528)
  2. Sultan Alaudin Riayat Syah (1537–1568)
  3. Sultan Iskandar Muda (1607–1636)

b. Ternate:
Sultan Hairun dan Sultan Baabullah
Hasil perlawanan

a. Aceh
  1. Berhasil membebaskan Aceh dari upaya penguasaan bangsa Portugis.
  2. Mengusir Portugis yang bersekutu dengan Johor.

b. Ternate
Benteng Portugis dapat direbut, kemudian Portugis menyingkir ke Hitu. Akhirnya, Portugis menguasai dan menetap di Timor Timur.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamis, 27 Mei 2021